Senin, 23 November 2009

Asal Mula Kampong Angus

Dalam tahun 1812 telah terjadi pembumi hangusan sebuah kampung oleh kumpeni belanda. Kampung itu bernama kampung kacapuri . Di kampung itu terdapat sebuah puri yang sangat indah yang terbuat dari kayu besi milik Rangkaye Pulisi Tengku Mohammad Hasan .Perselisihan antara keduanya menjadi suatu persoalan yang melebar antara rangkaye Pulisi yang dikenal hartawan dengan sultan yang berkuasa atas tahtanya.Harapan sultan dengan adanya Loji rakyat negerinya menjadi makmur dan sejahtera namun sulatan tak memikirkan sampai mana akal licik Belanda.

Karena tak ada kata mufakat di masing masng pihak, suatu ketika sebuah kapal Belanda yang dipimpin oleh kapten van der Tuuk bertambat di kempung dalam kaum atau kampung pedalaman. Kapal itu lengkap dengan serdadu bersenjata dengan tujuan menepati janji sultan untuk memberikan sebidang tanah di kampung kacapuri yang akan didirikan sebuah loji.Karena tak ada kata mufakat antara Rangkaye dengan Sultan, hingga beberapa hari dalam waktu yang singkat terjadi baku tembak yang tak berimbang. Gegap gempitalah serangan pihak belanda di malam hari, membangunkan seisi penghuni puri megah di kampung Kacapuri. Suasana tak terkendali api menyala dengan cepatnya.Anak cucu Rangkaye Pulisi kacau balau mencari tempat untuk menyelamatkan diri.. kumpeni telah membakar seluruh kampung, kampung yang menjadi tumpuan kebanggaan hanya dalam sekejap mata hangus terbakar menjadi abu dan puing.Dikisahkan pula bahwa rangkaye pulisi terkapar disambar peluru kumpeni, bersaman hangusnya kampung kacapur. itulah sebabnya , sampai sekarang Sambas ada terdapt pemuliman penduduk di seberang sungai sambas atau sekitar Muara Ulakkan ada sebuah kampung yang dinamakan Kampung Angus.kampung itu semakin abadi dengan nama bekas musibah tersebut. Letaknya persis di jantung kota Sambas. Sementara tanjung tempat kapal Belanda berlabuh dinamakan Tanjung Belanda.Tidak berapa lama setelah peristiwa itu terjadilah berbagai peperangan yang dilakukan rakyat Sambas. Hingga pada akhirnya, kesultanan sambas terikat dalam Perjanjian Pendek atau Korte Verklaring dengan Belanda yang menjadi daerah taklukkan kumpeni. Dikisahkan rangkaye dengan sultan ketika itu tidak harmonis hubungannya. ada suatu masalah rupanya yang kurang berkenan diantara keduanya. Masalahnya, Belanda ingin mendirikan sebuah Loji di kampung kacapuri, sedangkan tanah itu milik Rangkaye.



1 komentar: